06 Agustus 2008

PEROKOK PASIF: KORBAN ASAP ROKOK

Asap rokok adalah penyebab kematian 46 ribu warga AS setiap tahunnya. Kematian tersebut diakibatkan serangan jantung. Ia juga pemicu kematian 3.000 orang akibat kanker paru-paru. Badan Proteksi Lingkungan (EPA) Amerika Serikat memastikan bahwa mereka adalah perokok pasif.
EPA mencatat asap rokok memuat empat ribu senyawa kimia, 200 di antaranya toksik (beracun), 43 di antaranya pemicu kanker. Asap rokok juga tercatat sebagai penyebab 62 ribu kasus jantung koroner di Amerika Serikat.
Di Indonesia, Global Tobacco Youth Survey (GYTS) atau survei merokok pada remaja, yang diselenggarakan di tiga kota besar, yakni Jakarta, Bekasi, dan Medan didapatkan beberapa data sebagai berikut:
34 persen remaja di Jakarta pernah merokok dan 16,6 persen hingga kini masih merokok. Di Bekasi, terdapat angka 33 persen murid SMP pernah merokok dan 17,1 persen saat ini masih merokok. Di Medan, 34,9 murid SMP pernah merokok dan 20,9 persen saat ini masih merokok.
Tentang iklan rokok, data survei yang dilaksanakan oleh WHO & CDC (Atlanta) tersebut menunjukkan di Jakarta, 90,9 persen murid SMP melihat iklan bahaya merokok di media dan 93,2 persen melihat iklan rokok di media. Di Bekasi, angka yang didapat adalah 90,7 persen dan 88,8 persen, sedang di Medan 88,6 persen dan 91,8 persen.
Untuk perokok pasif, data GYTS memperlihatkan di Jakarta, 66,8 persen murid SMP tinggal serumah dengan orang yang merokok dan 81,6 persen tercemar asap rokok di luar rumah. Di Bekasi, angkanya 66,3 persen dan 76,1 persen, sedangkan di Medan 69,0 persen dan 79,5 persen.

Tidak ada komentar: